Senin, 13 April 2015

Human Philosophical Refelections 2 : Knowledge, Intelligence, Affection, and Freedom

1. Knowledge


Gambar 1. Knowledge
Gambar 1. Knowledge



Pengetahuan tidak bisa dipandang seperti memandang suatu objek yang terdapat disana, didepan subjek, yang dapat dijangkau oleh pandang dan oleh tangan manusia.
Permasalahan kritis disini kompleksitas pengetahuan manusia yang sulit dijangkau secara lengkap, utuh, dan paripurna oleh manusia yang terbatas. 

1.1 Pengetahuan Indrawi Lahir 
      Hanyak jika orang mencapainya secara langsung melalui penglihatan, pendengaran dan beberapa indera lainya.

1.2 Pengetahuan Indrawi Batin 
      Menampakan dirinya kepada orang dengan ingatan dan khayalan

1.3 Pengetahuan Perseptif
      Pengetahuan ini lebih menyatakan dirinya melalui gerakan 

1.4 Pengetahuan Refleksif 
      Pengetahuan itu membuat objektif kodrat dari suatu realitas apa pun juga. Pengungkapannya adalah, baik dalam bentuk ide, konsep, definisi, serta putusan-putusan maupun dalam bentuk lambang, mitos, atau karya-karya seni.

1.5 Pengetahuan Diskursif 
      Lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akibat dan dari akibat ke sebab, dari prinsip ke konsekuensi dan dari konsekuensi ke prinsip, dan sebagainya.

1.6 Pengetahuan Intuitif 
      Pengetahuan menangkap atau memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya, keseluruhan dalam satu bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dalam prinsip, dan sebagainya.

1.7 Pengetahuan Induktif 
      Bila menarik yang universal dari yang individual, dan sebaliknya deduktif, bila menarik yang individual dari yang universal. Pengetahuan itu kontemplatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam dirinya dan untuk dirinya sendiri. Pengetahuan itu disebut spekulatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam bayangan-bayangan dan ide-ide, atau konsep-konsep tentang benda-benda itu. Praktis, kalau mempertimbangkan benda-benda menurut bagaimana mereka bisa dipergunakan. Pengetahuan itu sinergis, kalau merupakan akumulasi dari seluruh daya kemampuan dari subjek (yang sedang mengetahui). Keseluruhan jenis pengetahuan ini dikoordinasikan dari anggota-anggotanya, organ-organnya, dan kemampuan-kemampuannya, yang indrawi dan intelektif.


2. Intelligence 

Gambar 2. Intelligence


Inteligensi adalah kegiatan dari suatu organisme dalam menyesuaikan diri dengan situasi-situasi, dengan menggunakan kombinasi fungsi-fungsi seperti persepsi, ingatan, konseptual, abstraksi, imajinasi, atensi, konsentrasi. seleksi relasi, rencana, ekstrapolasi, prediksi, kontrol (pengendalian), memilih, mengarahkan. Berbeda dengan naluri, kebiasaan, adat istiadat, hafalan tanpa mempergunakan pikiran, tradisi





3. Affection 

Gambar 3. Affection



Manusia di sebut sebagai trias-dinamika yang meliputi cipta (kognisi), Karsa (konasi), dan Rasa (afeksi). Afektivitas juga membuat manusia berada secara aktif dalam dunianya serta berpartisipasi dengan orang lain dan dengan peristiwa-peristiwa dunianya. 
Afektivitas tidak sama dengan pengetahuan, namun menjadi penggerak atau penyebab dan sekaligus akibat dari proses pengetahuan manusia dalam arti penerapannya dalam bentuk perbuatan atau tindakan




4. Freedom 

Gambar 4. Freedom





Kata kebebasan sering diartikan sebagai suatu keadaan tiadanya penghalang, paksaan, beban atau kewajiban. Seorang manusia disebut bebas kalau perbuatannya tidak mungkin dapat dipaksakan atau ditentukan dari luar. Manusia yang bebas adalah manusia yang memiliki secara sendiri perbuatan-perbuatannya. Kebebasan adalah suatu kondisi tiadanya paksaan pada aktivitas saya. Manusia disebut bebas kalau dia sungguh-sungguh mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dengan demikian kata bebas menunjuk kepada manusia sendiri yang mempunyai kemungkinan untuk memberi arah dan isi kepada perbuatannya.  Hal itu juga berarti bahwa kebebasan mempunyai kaitan yang erat dengan kemampuan internal definitif penentuan diri, pengendalian diri, pengaturan diri dan pengarahan diri. 


References :
Binusmaya, Human Philosophical 2 : Knowledge, Intelligence, Affection, and Freedom diumduh pada tanggal 12 April 2014 
http://binusmaya.binus.ac.id







Minggu, 12 April 2015

Human Philosophical Reflection 1 : Greece and Rome Philosophy, Changing, Concept of the Body, and the Games

Gambar 1
1. Greece Philosophy








1.1. Greek Influence
Perkembangan Yunani kebanyakan dipengaruhi oleh kepercayaan dunia Barat tentang tubuh dan pendidikan jasmani, seperti pengaruh Yunani dan Fenisia.

Terdapat dua sistem metafisik di Yunani, yaitu:

  • Naturalistik: kodrat manusia adalah rohani dan jasmani. Penekanan pada pencapaian keseimbangan yang diinginkan, pendidikan jasmani dan intelektual. Pandangan ini jauh lebih dikenal umum.
  • Anti naturalistik: kodrat manusia diciptakan oleh pikiran. Pikiran dijunjung tinggi dari tubuh dan pendidikan jasmani tidak dibutuhkan. 

1.2. Philosophical Positions: The Body
Dualism: keberadaan manusia berdasarkan oleh dua keyakinan yaitu metafisik dan teologis. Socrates dan Plato memiliki implikasi yang besar dalam pendidikan jasmani. 

1.3. Plato: View of Physical Education
Mendukung pendidikan ideal sebagai keselarasan pikiran dan tubuh.

1.4. Classical Humanism
Menekankan pada keberadaan manusia dan kesejahteraannya. Plato sifatnya tidak humanis, dia lebih menekankan pikiran daripada tubuh. 
1.5. Idealisme Yunani: Arete & Agon
Cita-cita atau idealisme yang dimiliki oleh setiap orang Yunani diantaranya berdasarkan:

  • Arete sifatnya sementara, hanya ketika individu sedang berjuang untuk mencapai sesuatu. Arete termasuk kebajikan, keterampilan, kecakapan, kebanggaan, keunggulan, keberanian dan bangsawan. 
  • Agon termasuk dalam kompetisi musik, puisi, berbicara di depan umum dan acara lainnya. Homer direferensikan sebagai tempat pertemuan dimana pertandingan atletik akan diadakan.

1.6. Greek Sport

1.6.1. Sejarah

  • Kelahiran Olympic Games (776 SM).
  • Permainan Pemakaman menghormati almarhum dan senang Dewata.

1.6.2. Historical Perspective

  • Romantic view: pendekatan yang meliputi kenaikan dan penurunan. Tahun kemenangan pada tahun kelima dan keenam.
  • Traditional view: olahraga berevolusi dari permainan dijelaskan oleh Homer.
  • Modern sport historians: banyak yang bentuknya non traditionalists.  Olahraga bertumbuh dari kontak dengan peradaban Yunani dan sekitarnya.

1.7. Athens and Sparta: A Tale of Two City-States
Athena dan Sparta merupakan bagian dari Yunani yang paling terkenal dan mempunyai kebudayaan yang sangat kontras. Athena berpusat pada kebudayaan dan pembelajaran. Athena dididik oleh keluarga mereka masing-masing. Kaum perempuan Athena tidak berpartisipasi seperti perempuan Sparta.

1.8. Ancient Olympic Games
Patung yang rumit dan bentuk-bentuk kesenian lainnya mulai dibangun. Yunani percaya bahwa kemengan (atletik, militer, etc) merupakan tahbisan dari para dewa. Olympia adalah lokasi yang suci dimana terjadi berbagai macam kemenangan. Kecurangan pernah terjadi di Olimpiade serta festival atletik lainnya didunia Yunani. Hanya kaum pria yang diizinkan untuk bersaing dan menonton sedangkan kaum wanita yang sudah menikah tidak diperbolehkan untuk menghadiri acara tersebut. Kompetisi non atletik biasanya berada pada bidang kesenian seperti filsafat, puisi, musik. Juara Olimpiade dapat disebut sebagai seorang pahlawan.

2. Rome Philosophy




Gambar 2






2.1. The Etruscans
Kaum Etruria dikenal sebagai Tyrrhenians oleh orang Yunani. Mereka mencapai puncaknya di Italia dari 8 sampai abad ke-5 SM Herodotus. Eturia berasal dari Asia Kecil.
Pada tahun 1958, ditemukan makam yang berisi lukisan yang menggambarkan berbagai jenis olahraga. Makam tersebut dikenal sebagai Makam Olimpiade. Patung yang menggambarkan pegulat pria dan wanita saling bersaing juga ditemukan. Patung tersebut menunjukkan bahwa pria dan wanita kaum Etruscan keduanya aktif dan berkompetisi melawan satu sama lain. Olahraga merupakan pekerjaan dan festival atletik merupakan hiburan.

2.2. Etruscan Sport
Cenderung menggunakan kekerasan dimana para tahanan digunakan sebagai korban untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Para tahanan digunakan sebagai hiburan dengan bertempur sampai mati.



Gambar 2.2


2.3. Ancient Rome

  • Republik Romawi (didirikan setelah kemenangan atas Etruria 509 SM).
  • Kekaisaran Romawi (didirikan pada 27 SM). Dibagi dalam abad keempat M.
  • Empire Barat, berpusat di Roma, berlangsung sampai AD 476.
  • Empire Timur, berpusat di Konstantinopel (sekarang Istanbul), berlangsung sampai AD 1453.
Gambar 2.3


2.4. Roman Emperor Nero
Dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani dan mempunyai kepercayaan bahwa kejeniusan Yunani itu layak. Pada jaman ini, diadakan Olimpiade khusus untuk menghormatinya.

2.5. Roman & Greeks: Cultural Analysis
Roma tidak menjunjung tinggi nilai kecerdasan dan kebudayaan seperti Yunani. Mereka berfokus pada segala hal yang praktis (utilitarian) dibandingkan sesuatu yang estetika. Roma tidak memberikan kontribusi banyak dalam kemajuan filosofis dan ilmiah dibandingkan dengan Yunani. 

2.6. Roman Beliefs
Agama Romawi sifatnya tidak terlalu berfokus pada roh. Jarang dilaksanakan upacara, misteri dan kekaguman. Keyakinan para Romawi sangat penting untuk perkembangan dan kelangsungan hidup masyarakatnya. Roma jauh lebih inklusif pada budaya lain selain budaya Yunani.

2.7. Philosophic Orientation: the Cynics
Sebuah kelompok yang berfokus pada pengarajaran Socrates. Mempunyai kepercayaan pada kepentingan karakter dan ketidakpedulian terhadap keadaan sekitar.

2.8. Philosophic Orientation: the Stoics
Tidak seperti Plato dan Socrates, Stoics mempercayai tubuh atau jasmani. Indera yang dimiliki digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Menolak metafisika dan mengklaim agama tentang moralitas. Memiliki penekanan pada pencapaian kebahagiaan pribadi melalui perilaku pribadi yang positif apapun yang menjadi rintangannya.

2.9. Epicureans

  • Menolak metafisika dan agama pada perilaku seseorang (hampir sama dengan Stoicisme) dan menentang idealisme. Mengembangkan individu yang berkebudayaan dan menemukan kebahagiaan lewat pemikiran mereka. 

2.9. Roman Sport: Change Over Time

  • Republik awal: orang-orang sehat secara fisik dan aktif terlibat dalam kontes atletik tetapi tidak tertarik dalam kompetisi atletik gaya Yunani. Kelas atas mengembangkan permainan bola, pijat dan Thermae (kolam permandian).
  • Era Kekaisaran: orang-orang kurang tertarik pada kebugaran fisik pribadi dan atletis Yunani tidak dihargai oleh militer utilitarian Roma. Roma menjadi bangsa penonton yang menikmati hiburan massa dan pembantaian.

2.10. Roman Sport and the Military
Para calon prajurit dilatih untuk menjadi prajurit yang patuh, taat dan disiplin. Legions ditakuti diseluruh dunia kuno dan filsafat Stoic mendukung sistem militer ini.

2.11. Roman Science
Claudius Galen disebut sebagai bapak kedokteran olahraga yang belajar kedokteran sejak dia berumur 17 tahun. Dia mempraktekan pembelajarannya pada gladiator.

2.12. Women & Sport

  • Romanized Olimpiade pernah melaksanakan gulat dan kontes lari untuk perempuan. Ditemukan juga sebuah bukti arkeologis bahwa perempuan pernah berkompetisi sebagai gladiator. 


2.13. Games & Spectacles
Hari libur keagamaan menjadi festival dimana terdapat 53 hari libur di 173 SM dan hampir 200 di 300 AD. Festival tersebut mengadakan permainan seperti perkelahian gladiator, kuda dan kereta ras, dan berbagai bentuk lain dari pertempuran.

2.13.1. Flavian Amphitheater (Colosseum)
Merupakan arena tempat melaksanakan pertempuran pada festival di hari libur. Memuat ruang cukup untuk 50.000 penonton. Biasanya dilaksanakan pertunjukkan seperti perkelahian hewan, pria dan wanita dilemparkan ke hewan, pertempuran gladiator sampai titik terakhir dan pertempuran masa juga pernah diadakan. Kaisar Claudius membanjiri Colosseum dan memerintahkan 19.000 budak ke dalam kapal.

2.13.2. Circus Maximus
Merupakan pertunjukkan pacuan kuda utama di Roma. Kereta-kereta saling berbalapan dan gladiator berperang didepan 250 ribu penonton.

2.13.3. Gladiators
Para partisipan yang bertempur dalam permainan gladiator merupakan penjahat atau budak yang sudah dilatih, namun ada juga beberapa pria yang bersukarela untuk mengikuti acara ini.
4 kelas utama dalam gladiator Thracian, Samnite, Retiarius, Murmillo. Mereka berpakaian sebagai musuh Romawi dan berkelahi sampai mati. Mereka mengambil sumpah untuk dibakar dengan api, dibelenggu dengan rantai, dikocok dengan batang dan dibunuh dengan baja.

2.14. Sport and Christianity
Pertumbuhan kekristenan memberikan dampak dalam olahraga. Orang Kristen cenderung menghindari olahraga dan permainan tetapi mereka hadir untuk menonton dan berjudi pada peristiwa tersebut. Kekaisaran Kristen mengadopsi kereta balap yang populer dari Roma. Festival atletik Yunani dan Romawi berakhir dengan kehancuran Roma pada 410 AD.

2.15. Greek Reaction to Roman Sport
Banyak orang Yunani yang menentang pengenalan olahraga Romawi. Beberapa kaisar menyukai Olimpiade dan menghabiskan uangnya untuk mengembalikan tempat atletik Yunani seperti Olympia. Kontes gladiator dipentaskan di Yunani pada abad pertama masehi.

3. Philosophy, Sport & Physical Education During the Middle Ages: 900-1400

3.1. General History

  • Dark Ages: setelah jatuhnya Roma (476 M) sampai 900 M. Runtuhnya Roma dan awal Dark Ages menyebabkan kekacauan. Banyak masyarakat kota yang mencari perlindungan dari bangsawan yang kuat. 
  • Abad Pertengahan: dari 900 AD ke awal Italian Renaissance, abad ke 14.

3.2. Impact of Christianity
Gereja Kristen merupakan lembaga satu-satunya yang tersisa setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Mereka menyediakan simbol stabilitas dan ketertiban di tengah-tengah ketakutan.

3.3. Teologi gereja
Berdasarkan pada iman mutlak dan keyakinan kepastian wahyu ilahi, yaitu Tuhan secara langsung yang mengungkapkan kebenaran melalui doa dan kitab suci. Menjanjikan surga bagi semua orang yang mengikuti ajaran-ajarannya.

3.4. Christianity & Greek Philosophy
Filsuf pada masa Abad Pertengahan tidak memiliki akses yang banyak ke sumber sastra. Karya-karya Yunani yang digunakan kebanyakan milik Plato dan Aristoteles. Mereka tertarik pada pertanyaan-pertanyaan metafisik yang sama seperti Krsiten, seperti tentang keberadaan jiwa, personifikasi dan kepercayaan kepada Tuhan, sifat keberadaan dan sistem etika.

3.5. Philosophical Positions of The Body

  • Biblical Jesus: kesempurnaan dalam tubuh, pikiran dan jiwa. Tuhan menciptakan alam semesta, pria dan wanita, pikiran dan tubuh. Tersirat tubuh dan jiwa yang baik.
  • Ortodoks: menolak gagasan bahwa tubuh adalah jahat. Tubuh adalah “messenger of death”.


3.6. Philosophical Positions of The Body: Middle Ages

  • Dualisme asketis: perpaduan filsafat Plato & sejarah Kristen dan pemikiran keagamaan lainnya.
  • Skolastik: melihat hubungan erat antara pikiran dan tubuh. 


3.7. Thomas Aquinas (1255 - 1274)

  • Memeluk kebugaran fisik dan hiburan sebagai suatu hal yang positif untuk mempromosikan sosial dan moral kesejahteraan.
  • Mengatakan bahwa kecerdasan sebagaian bergantung pada tingkat kebugaran fisik individu.
  • Percaya bahwa kita dapat mengetahui hal-hal melalui tubuh kita serta melalui pikiran. Pikiran sifatnya lebih unggul daripada tubuh.
  • Sependapat dengan Aristoteles: manusia merupakan komposit integral dari tubuh dan jiwa. Jiwa memerlukan tubuh untuk memperoleh pengetahuan. Tidak percaya bahwa tubuh adalah utusan kematian. 


3.8. Maimonides: dokter Yahudi


Nothing is more useful for the preservation of health than physical exercise"

3.9. St. Bonaventure: scholastic
Menyatakan bahwa jiwa tidak dipenjarakan oleh tubuh. Setiap individu hadir sebagai kesatuan tubuh dan jiwa.

3.10. Holidays & Ball Games
Kehidupan para budak sangat sulit. Mereka memiliki rumah tapi bekerja tanah sebagai sewa untuk perlindungan. Rekreasi hanya pada hari Minggu setelah gereja. Budak berpartisipasi dalam permainan dan hiburan.

3.11. Games of the Middle Ages
Permainan bola cenderung kasar dan mempunyai aturan yang lemah. Soule adalah permainan yang menyerupai sepak bola dan dimainkan oleh para budak. Permainan lainnya diantaranya adalah versi awal dari hoki, baseball dan bowling/kegel serta balap kuda.

3.12. Medieval Social Structure
Hirarki bangsawan mulai bermunculan. Hubungan feodal berdasarkan kesetiaan militer untuk seorang raja lokal, sebagai perlindungan. Raja sering memiliki pengawal atau pengikut. Mobilitas sosial menjadi sangat terbatas selama era ini berlangsung.

3.13. Aristocratic Sport
Berdasarkan pada permainan perang.

  • Tournament: periode-gala sosial dan rekreasi yang paling terkenal.
  • Joust: penunggang kuda berusaha untuk menjatuhkan satu dengan yang lainnya.
  • Turnamen Medieval: perayaan tatanan sosial. Berevolusi dari free-for-all menjadi pemerintahan.
  • Melee: sekelompok ksatria bertempur dengan hand-to-hand.


3.14. Medieval Concepts of Health

  • Diyakini teori humor kesehatan: tubuh terdiri dari empat cairan yaitu darah, dahak, empedu kuning dan empedu hitam. Kesehatan melibatkan keseimbangan humor ini. Teori humor ini menjelaskan tahap kehidupan kepribadian, suasana hati dan penyakit. Bahan herbal, mineral dan hewan digunakan untuk mengobati ketidakseimbangan humoral.



References:


http://www.crystalinks.com/rome.html di akses pada 10April 2015
bahan disarikan dari pertemuan ke-4, diunduh di www.binusmaya.ac.id pada 10 April 2015
Who Were the Etruscans http://ancienthistory.about.com/od/etruscans/f/Etruscans.htm (diakses pada 10 April 2015)

Senin, 23 Maret 2015

Agama dan Seni

AGAMA







Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Menurut Hendro Puspito definisi Agama adalah sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dan alam semesta yangberkaitan dengan keyakinan.


SENI 

Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu.

Menurut para ahli : 
 Aristoteles
seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.

Plato dan Rousseau
seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.

Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia


Musik  adalah salah satu seni yang populer di dunia













referensi :

http://www.updatekeren.com/2013/09/pengertian-agama-definisi-agama-secara.html
http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html
http://www.disukai.com/2014/10/pengertian-seni-menurut-para-ahli.html
pancarm.lecture.ub.ac.id




Minggu, 15 Maret 2015

Kebudayaan Sulawesi Utara

Sulawesi Utara, daerah yang terletak paling utara sulawesi. Sulawesi Utara merupakan sebuah provinsi yang beribukota di Manado. Berdasarkan hasil sensus beberapa tahun terakhir, jumlah penduduk yang di Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa dengan rincian 1.159.903 laki-laki dan 1.110.693 perempuan. 

Berikut beberapa Kebudayaan yang ada di Sulawesi Utara, diantaranya : 










  • Rumah Adat 
Rumah adat Sulawesi Utara dinamakan "Rumah Pewaris". Rumah ini dihuni oleh para pemimpin maupun rakyat biasa. Rumah tersebutb harus dibuat dari balok atau papak tanpa sambungan. Kayunya tidak boleh bengkong sebagai tanda ketulusan lahir dan batin.
RUMAH PEWARIS



Atapnya dari dari daun rumbia dan di kanan kiri rumah terdapat tangga. Rumah pewaris mempunyai ruang tamu, ruang keluarga. dan ruang tidur. Seluruh rumah terbuat dari bahan kayu.


  • Pakaian Adat 
Pakaian adat wanita Sulawesi Utara memakai baju kurung dan kain panjang. Selain itu dibagian dadanya terdapat hiasan yang khas, dan hiasan lainnya berupa subang dan gelang. Sedangkan yang pria memakai tutup kepala (destar), baju model teluk belanga dan celana panjang.




  • Senjata Tradisional 
Keris merupakan senjata yang biasa digunakan oleh rakyat Sulawesi Utara. Betuknya lurus dan berlekuk-lekuk. Sedangkan terkenal lainnya adalah Peda (semacam parang), sabel, tombak dan perisai. 






  • Tarian Daerah

Tari Maengket merupakan tarian yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Kata maengket sendiri berasal dari bahasa setempat yakni engket yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tambahan awalan ma- di pada kata engket berarti menari dengan naik turun. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Minahasa yang masih dipertahankan sampai saat ini. Masyarakat Minahasa sendiri adalah masyarakat suku asli Sulawesi Utara. Masyarakat Minahasa sendiri berasal dari orang Austronesia yang telah mendiami wilayah Sulawesi Utara selama ribuan tahun sebelum masehi.

TARIAN MAENGKET





referensi :
http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/03/kebudayaan-sulawesi-utara.htmldiakses pada maret 2015


http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/895/tari-maengket

cyber,sulut







Jumat, 13 Maret 2015

Apa itu Psikologi, Sosiologi, dan Antroplogi ?

Apa itu Psikologi ?

Psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental yang dikaji secara ilmiah. Berikut ada beberapa tokoh yang mencetuskannya, antara lain :

a. Jean Piaget 
    Piaget terkenal dengan 4 tahap perkembangan kognitif pada anak-anak. Tahap yang pertama adalah tahap sensorimotor (0-2 tahun) yang perkembangannya melalui tindakan fisik seperti gerak reflek, berjalan, dll. Tahap yang kedua adalah preoperational stage golongan anak umur 2 sampai dengan 7 tahun. Anak-anak di tahap ini mulai merepresentasikan sesuatu secara simbolis namun terbatas. Yang ketiga adalah tahap concrete operational (7-11 tahun),  anak-anak sudah mulai berpikir secara konkrit. Dan yang keempat atau tahap terakhir adalah formal operational stage (11-15 tahun). Anak-anak pada tahap ini berpikir secara abstrak dan lebih logis.


Jean Piaget



b. Maslow
    Setiap orang termotivasi oleh satu kebutuhan atau yang lain. Serta mempunyai potensi untuk tumbuh ke psikologi sehat yaitu self-actualization.


c. Sigmund Freud 
    Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious)

d. B.F. Skinner
    Menurut Skinner, pembelajaran seorang individu ditentukan oleh reinforcement. Dimana reinforcement atau punishment yang diberikan kepada individu tertentu, dapat menjadi stimulus untuk belajar dan memotivasi individu tersebut.

e. Wilhelm Wundt
    Wundt mengeluarkan teori strukturalisme yang pada saat itu psikologi tercatat hanya memiliki satu aliran, yaitu psikologi strukturalisme.


Apa itu Sosiologi ?

Sosiologi terdiri dari 2 kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu socios yang berarti teman atau kawan dan logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan bermasyarakat. Berikut beberapa ahli berpendapat tentang sosiologi :

a. August Comte 
  Sosiologi adalah suatu studi positif tentang hukum-hukum dasar dari berbagai gejala sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis. pengertian statis itu lebih memusatkan pada dasar adanya masyarakat itu sendiri. sedangkan dinamis, kajian lebih dipusatkan perkembangan masyarakatnya juga pembangunannya. 

b. Karl Max 
    Karl max salah satu tokoh besar dalam sosiologi. Dia menemukan inti antara masyarakat kapitalis di dalam komoditas.dia mengkaji dua tipe ploteriat dan kapitalis. ploteriat adalah para pkerja yang menjual hasil kerja mereka dan tidak memiliki alat produksi sendiri. max percaya hal lini akan mengakibatkan masyrakat ploteriat akan kehilangan keterampilan seiring meningkatnya mesin-mesin produksi yang lebih canggih. sedangkan kapitalis adalah orang yang membari upah pada ploteriat.

c. Roucek dan warren
         Menurut roucek dan warren adalah ilmu yang mempelajari mengenai manusia dan kelompok sosial.

d. Paul B. Horton
    Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

e.  Max Weber
          Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.


Apa itu Antropologi ?

Antropologi diambil dari 2 kata yaitu, Antrophos dan Logos. Antrophos yang berarti manusia sedangkan logos berarti pikiran atau ilmu. Berikut Antropoli menrut para ahli. antara lain : 

a. William  A. Haviland 
    Antropologi adalah studi tentang manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang kenaekaragaman manusia. 

b. David Hunter 
    Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingin tahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.

c. Clifford Geertz
Geertz memilih kajian-kajian antara budaya dan agama dengan membangun kerangka kerja common sense, agama, dan seni sebagai suatu system kebudayaan. 

d. Leslie White
Terdapat 3 komponen kebudayaan (tekno-ekonomis, social, dan ideology) yang berpengaruh terhadap social dan  ideology. 

e. Bronislaw Malinowski
Kebudayaan merupakan penyelesaian masalah yang ada pada manusia terhadap lingkungannya sesuai dengan tradisi yang ada .















Referensi :

 http://sosbud.kompasiana.com/2014/09/21/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli-680261.html
di akses pada tanggal 14 maret 2015

http://www.bisosial.com/2012/11/pengertian-antropologi-menurut-para-ahli.html
diakses pada tanggal 14 maret 2015

http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-antropologi-menurut-para-ahli.html